Selasa, 17 Mei 2022

Perbedaan Puasa Terus Menerus antara Puasa Wishal dan Puasa Dahr


Pada kesempatan kali ini, kita akan mengkaji perbedaan antara puasa wishal dan puasa dahr. 

Kedua model puasa ini hampir sama, yakni puasa yang dilakukan secara terus-menerus, namun ada juga perbedaan antara kedua model puasa ini. 

Secara istilah Puasa dahr biasanya disebut dengan puasa terus-menerus yang dilakukan sepanjang tahun atau sepanjang masa tiada henti, kecuali pada hari yang dilarang berpuasa, seperti 2 hari raya dan 3 hari tasyriq. Imam Al-Baihaqi meriwayatkan,

عن عروة أن عائشة رضي الله عنها: كانت تصوم الدهر في السفر والحضر. رواه البيهقي

Dari Urwah bahwa Aisyah radhiyallahu ‘anha berpuasa tahunan, baik ketika bepergian maupun ketika di rumah. (HR. Al-Baihaqi)

Imam Muslim sebagaimana di riwayatkan dari Sayyidatina Aisyah,

أن حمزة الأسلمي رضي الله عنه، سأل النبي صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله، إني رجل أسرد الصوم، أفأصوم في السفر؟ فقال:” صم إن شئت وأفطر إن شئت. “

Bahwa Hamzah Al-Aslami radhiyallu ‘anhu bertanya kepada Nabi SAW. dia berkata, “Rasulullah, saya adalah lelaki yang kuat berpuasa setiap hari. Apakah saya boleh berpuasa sunnah ketika dalam perjalanan?” Rasulullah SAW berkata, “Berpuasalah kalau mau, dan berbukalah kalau mau.” (HR. Muslim).

Sedangkan Puasa wishal juga dilakukan secara terus menerus selama beberapa hari dengan menyambung puasa selama dua hari secara berturut-turut. Puasa wishal ini tidak berbuka ketika pada hari pertama dan baru buka puasa pada hari kedua. Puasa wishal adalah kegiatan menyambung puasa secara terus menerus tanpa makan dan minum pada waktu buka puasa. dikatakan wishal apabila dikerjakan minimal dua hari. Bisa juga tiga hari atau empat hari bahkan lebih lama. Jadi puasa wishal ini puasa selama 24 jam penuh dan diteruskan pada hari berikutnya tanpa buka sama sekali, dan berbuka ketika di waktu sahur. atau ada juga yang melakukan puasa sampai 3 hari tanpa buka sama sekali.

لاَ تُوَاصِلُوا ، فَأَيُّكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُوَاصِلَ فَلْيُوَاصِلْ حَتَّى السَّحَرِ

"Barangsiapa yang ingin menyambung puasa maka hendaklah dia menyambung puasa sampai sahur saja." - [Diriwayatkan oleh Bukhari, Kitab Shaum. Bab Wishal (menyambung puasa) sampai sahur 19670)].

Adapun perbedaan di antara keduanya, adalah kalau puasa dahr ini puasa yang di mulai sejak terbitnya fajar dan di akhiri dengan terbenamnya matahari. Jadi berlaku sahur dan berbuka sebagaimana yang ditentukan. Sedangkan kalau puasa wishal tidak mengenal berbuka sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, bahkan puasa wishal ada yang sampai 3 hari dan 3 malam puasa tanpa sahur dan buka.

Demikianlah perbedaan di antara kedua model puasa ini, semoga dapat membedakan antara keduanya, agar kita tidak salah paham terkait masalah puasa secara terus-menerus


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Sufi ~ Artikel Ilmu Tasawuf dan Sufisme All Right Reserved
Hosted by Satelit.Net Support Satelit.Net